Plafon KPR Adalah, Pengertian, Faktor Penentu dan Contoh

Indra Herlambang

Plafon KPR Adalah, Pengertian, Faktor Penentu dan Contoh

Plafon KPR Adalah – Kredit Pemilikan Rumah atau dikenal juga dengan KPR menjadi salah satu produk kredit perbankan yang banyak dipilih. Bagi nasabah yang ingin memiliki hunian idaman, KPR bisa menjadi solusi yang sangat tepat.

Bisa dikatakan bahwa hampir semua perbankan memiliki produk KPR satu ini, sebut saja seperti Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, BTN dan banyak lagi lainnya. Menariknya dari KPR, plafon KPR disediakan bisa dikatakan sangatlah besar.

Bahkan besaran plafon KPR juga berbeda jauh dengan produk kredit lainnya, seperti KUR, Kredit Multiguna atau kredit lainnya. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan plafon KPR? Kemudian apa saja faktor penentu besaran plafon KPR?

Nah di pertemuan kali ini kami akan membahas secara lengkap mengenai pengertian plafon KPR, faktor penentu besarannya dan tips menentukan plafon sesuai kebutuhan. Daripada penasaran, mari kita simak ulasan lengkap yang telah kami siapkan berikut.

Plafon KPR Adalah

Plafon KPR Adalah

Di pembahasan pertama, kami akan bahas lebih dulu mengenai pengertian daripada plafon KPR. Ketika mengajukan pinjaman ke bank, istilah plafon kredit tentu sudah tidak asing didengar.

Istilah plafon kredit ini menjadi poin utama yang sering tercantum pada formulir aplikasi pengajuan pinjaman. Semua jenis produk kredit sudah pasti memiliki plafon kredit, atau ada juga yang menyebutnya dengan limit pinjaman.

Plafon sendiri merupakan batas tertinggi untuk biaya kredit yang disediakan oleh pihak bank kepada debitur. Jadi, untuk plafon KPR bisa diartikan sebagai besaran pembiayaan atau nilai kredit yang diberikan oleh bank atau perusahaan pembiayaan.

Secara sederhananya, plafon KPR adalah besaran hutang nasabah ke pihak bank untuk pengajuan pembelian rumah. Plafon juga digunakan untuk mengendalikan risiko gagal bayar yang dilakukan oleh debitur. Istilah seperti juga ditemukan dalam sistem KPR bank.

Hitungan limit KPR mengacu pada total harga rumah yang dikurangi dengan jumlah uang muka yang dibayarkan kepada pihak bank. Karena inilah, biasanya uang muka sangat mempengaruhi besaran plafon pinjaman yang akan diajukan oleh debitur.

Selain itu, besaran plafon juga bisa dipengaruhi oleh harga properti yang akan dibeli. Ini menjadi poin penting yang bisa dipahami oleh kalian semua ketika ingin mengajukan KPR bank atau perusahaan pembiayaan lainnya.

Faktor Penentu Besaran Plafon KPR

Faktor Penentu Besaran Plafon KPR

Perlu diketahui bahwasanya tidak semua besaran pinjaman diajukan bisa disetujui oleh pihak bank. Bahkan, tidak menutup kemungkinan juga nilai pagu yang diberikan malah justru lebih rendah dibandingkan dengan yang dibutuhkan.

Dalam hal ini, ada sejumlah dasar pertimbangan untuk menentukan besaran kredit kepada nasabah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kredit macet, karena bisa merugikan pihak bank.

Jika terjadi, kemungkinan terburuk adalah rumah KPR bisa disita oleh bank atau beberapa aset-aset lainnya. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa faktor penentu besaran plafon KPR.

1. Penghasilan Nasabah

Faktor pertama yang bisa mempengaruhi besaran plafon Kredit Pemilikan Rumah atau kredit lainnya adalah penghasilan nasabah. Ini menjadi salah satu aspek penting yang harus dipertimbangkan dengan matang oleh pihak bank.

Pihak bank tentu tidak akan sembarangan menyetujui besaran plafon pinjaman yang diajukan oleh para nasabahnya. Mereka akan lebih dulu mengukur kemampuan finansial debitur melalui jumlah pendapatan diperoleh setiap bulannya.

2. Riwayat Kredit

Faktor kedua adalah riwayat kredit nasabah. Penghasilan besar memungkinkan nasabah mendapatkan plafon besar yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, penghasilan bukan satu-satunya bahan pertimbangan dalam menentukan plafon.

Aspek penting lain yang berkenaan dengan kemampuan finansial nasabah, yaitu riwayat kredit lainnya. Sebagai contoh, nasabah memiliki penghasilan besar dan berniat mengajukan KPR, namun masih memiliki beban kredit lain.

Ini dapat menjadi faktor pertimbangan bank dalam menentukan besaran pagu yang diberikan kepada nasabah. Apabila dirasa status riwayat kredit dikira kurang mampu, maka besar kemungkinan pengajuan akan ditolak.

3. Appraisal

Lalu untuk faktor ketiga adalah appraisal. Dalam pengajuan KPR, ada proses appraisal atau survey guna menentukan nilai jual rumah ketika dipasarkan. Proses ini biasanya dilakukan pihak bank dengan bantuan profesional.

Appraisal juga dapat menjadi faktor penentu dari besaran ceiling KPR yang diberikan pihak bank kepada nasabah, terlebih ketika membeli rumah bekas. Apabila nilai appraisal lebih rendah dari pinjaman diajukan, maka besar kemungkinan pagu diberikan juga lebih rendah dari yang dibutuhkan.

4. NPWP

Mungkin beberapa orang banyak yang menyepelekan pentingnya memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Padahal NPWP memiliki manfaat dalam hal pengajuan kredit, baik KPR atau produk pinjaman lainnya.

Nantinya pihak bank juga bisa melihat rekam jejak pembayaran pajak nasabah selama ini. Riwayat ini dapat menjadi acuan pihak bank untuk menentukan besaran plafon Kredit Pemilikan Rumah yang bisa didapat.

5. Rekening Bank

Untuk faktor terakhir adalah rekening bank. Biasanya pihak bank juga akan meminta calon nasabah untuk melampirkan buku rekening mereka. Pastikan data yang diisi ini lengkap dan benar sesuai data yang ada pada buku rekening.

Tips Menentukan Plafon Sesuai Kebutuhan

Tips Menentukan Plafon Sesuai Kebutuhan

Setelah kalian mengetahui informasi diatas terkait pengertian plafon KPR dan juga faktor penentu besar kecilnya limit KPR tersebut, berikutnya kita bahas mengenai tips untuk menentukan limit sesuai kebutuhan.

Ada beberapa tips yang bisa kalian pahami untuk menentukan besaran plafon KPR, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Pilih Rumah Sesuai Budget

Membeli sebuah rumah impian memang menjadi dambaan bagi banyak orang, namun disini tetap dibutuhkan pertimbangan matang. Hal paling esensial terutama berkenaan dengan budget.

Carilah rumah dengan harga terjangkau serta sesuai dengan pendapatan atau kemampuan finansial kalian. Jad, ketika pengajuan KPR, pihak bank akan menilai bahwa kalian memiliki kemampuan untuk membayar kredit KPR tersebut.

Hal ini juga bisa menjadi pertimbangan pihak bank dalam memberikan nilai pinjaman sesuai dengan kebutuhan kalian.

2. Sesuaikan Uang Muka

Berikutnya, sesuaikan uang muka. Seperti kita tahu bahwa besar kecilnya pagu diberikan pihak bank ditentukan dengan jumlah uang muka dibayarkan. Semakin besar uang muka, maka semakin kecil juga hutang kalian kepada bank, begitu juga dengan besaran cicilan maupun tenor kredit.

Bank biasanya memiliki ketentuan uang muka minimum, yakni mencapai 10% dari total harga pembelian KPR. Bisa saja kalian memberikan uang muka dengan persentase lebih besar dari batas minimum agar besaran pinjaman diajukan tidak terlalu besar.

3. Tawar Cicilan dan Suku Bunga

Seperti kami singgung sebelumnya, besaran pagu memang tergantung pada kemampuan finansial nasabah. Hal ini dikarenakan setiap bank memiliki kebijakan berbeda dalam penentuan besaran pinjaman dan cicilan kepada nasabah.

Hal ini akan sangat tergantung pada penilaian bank mengenai kondisi finansial nasabah tersebut. Kalian bisa melakukan negosiasi guna mendapatkan besaran cicilan serta pembiayaan KPR sesuai kemampuan finansial.

Bank dengan Plafon KPR Tinggi

Bank dengan Plafon KPR Tinggi

Jika kalian sudah memahami beberapa pembahasan diatas, berikutnya kita akan informasikan beberapa bank dengan plafon KPR tinggi. Ada beberapa bank yang mampu memberikan plafon KRP tinggi hingga mencapai Rp 10 milyar. Berikut bisa kalian simak daftarnya.

BankPlafon KPR
Bank Syariah Indonesia (BSI)Program KPR BSI Griya menyediakan plafon dengan limit maksimal hingga Rp 10 milyar.
OCBC NISPPlafon KPR OCBC NISP mulai dari Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 milyar.
Bank MandiriBank Mandiri memiliki produk KPR yang memberikan plafon KPR mulai dari Rp 100 juta sampai dengan Rp 3 milyar.
Bank Tabungan Negara (BTN)KPR BTN menjadi produk KPR yang memberikan plafon kredit bebas bagi nasabah yang mengajukan KPR.
Bank Central Asia (BCA)KPR BCA menyediakan plafon kredit mulai dari Rp 250 juta.

Kesimpulan

Mengenai pembahasan diatas terkait plafon KPR, dari pengertian, faktor penentuan dan tips menentukan besaran plafon KPR, disini bisa kami simpulkan bahwasanya besaran plafon KPR diberikan akan berbeda-beda di setiap bank.

Dalam hal pengajuan KPR, kalian juga harus mempertimbangkan poin-poin penting agar nantinya plafon KPR didapat bisa besar. Tentunya hal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan pembayaran uang muka serta kemampuan pengembalian kewajiban kredit.

Bagikan:

Tinggalkan komentar